PROFIL
KECAMATAN PESISIR SELATAN
A. Kondisi Wilayah
Umum
Kecamatan Pesisir
Selatan merupakan kecamatan induk yang dibentuk pada saat bersamaan dengan
terbentuknya Kabupaten Lampung Barat, dengan batas-batas:
·
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Krui
Selatan
·
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Ngambur
·
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera
Indonesia
·
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Suoh
dan
dan
Kecamatan Batu Berak (Kabupaten Lampung Barat)
Rata-rata jarak dari
Kecamatan Pesisir Selatan ke ibukota kabupaten adalah ±27 km dan rata-rata
jarak tempuh perjalanan dengan kendaraan bermotor ±60 menit. Sementara jarak
antara ibukota kecamatan dengan pekon-pekon yang ada di wilayah Kecamatan
Pesisir Selatan bervarisasi karena wilayah Kecamatan Pesisir selatan sangat
luas, dimana jarak terjauh hanya sekitar 10 km. Sebagian besar masyarakat pekon
yang ada di Kecamatan Pesisir Selatan sangat lancar dalam rangka koordinasi
urusan pemerintah ke Kantor Kecamatan Pesisir Selatan dikarenakan sarana dan
prasarana pendukung sangat sudah lancar dan mudah dijangkau serta fasilitas pendukung
juga yang sudah memadai. Namun demikian,
ada beberapa pekon yang masih sangat sulit dalam hal sarana dan prasrana
pendukung, karena jarak yang jauh dan kurangnya sarana yang memadai sehingga
koordinasi antar kecamatan masih relatif sulit untuk dilakukan. Namun demikian,
hal tersebut bukan menjadi hambatan dalam proses koordinasi pembangunan di
Kecamatan Pesisir Selatan.
Sedangkan rata-rata
jarak dari Kecamatan Pesisir Selatan ke ibukota provinsi adalah ±208 km dan
rata-rata jarak tempuh perjalanan dengan kendaraan bermotor ±6 jam, jarak dan
waktu tempuh ini relatif cukup jauh. Seperti diketahui bahwa
Kabupaten Pesisir Barat adalah satu-satunya
kabupaten di Provinsi Lampung yang jaraknya paling jauh dari Ibukota Provinsi
Lampung, Bandar Lampung. Namun demikian, bukan berarti menjadi hambatan dalam
rangka koordinasi penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini karena telah didukung
oleh fasilitas jalan yang cukup baik dan kemajuan teknologi, diantaranya alat
komunikasi hand phone seluler dan
internet.
Geografi
Letak Kecamatan Pesisir
Selatan pada koordinat: 05º 19’ 06” Lintang Selatan dan 104º 00’ 55” Bujur
Timur.
Topografi
Secara Topografi
Kecamatan Pesisir Selatan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian
lahan ± 0-400 M dari permukaan laut dengan suhu rata-rata harian 28 - 40ºC. Iklim
Menurut Oldeman, Irsal L
Darwis (1979), akibat pengaruh dari rantai pegunungan Bukit Barisan, maka
Pesisir Barat memiliki 2 (dua) Zone iklim yaitu :
·
Zona A (Jumlah bulan
basah >9 bulan) terdapat dibagian barat TNBBS termasuk Krui dan bintuhan;
·
Zona B (Jumlah bulan
basah 7-9 bulan) terdapat di bagian timur TNBBS.
Dengan demikian iklim
Kecamatan Pesisir Tengah berada pada Zona A. Berdasarkan curah hujan dari
Lembaga Meteorologi dan Giofisika, curah hujan Kecamatan Pesisir Tengah
berkisar antara 2000-2500 milimeter/tahun.
Pemerintahan
Kecamatan merupakan
perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang
mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.
Susunan Organisasi
Pemerintah Kecamatan Pesisir Selatan terdiri dari :
a.
Camat
b.
Sekretaris Kecamatan
terdiri dari:
- Sub Bagian Umum dan Keuangan;
- Sub Bagian Perencanaan
c.
Seksi terdiri dari:
- Seksi Pemerintahan;
- Seksi Kesejahteraan Rakyat;
- Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pekon/Kelurahan;
- Seksi Ketentraman dan ketertiban;
d.
Kelompok Jabatan
Fungsional
e. Staf
Pemerintahan Kecamatan
Pesisir Selatan sudah berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa fasilitas
yang belum memadai, terutama dari aspek sarana dan prasarana. Aparatur di
Kecamatan Pesisir Selatan sudah terpenuhi sehingga kegiatan pemerintahan sudah
berjalan dengan baik.
Wilayah Kecamatan Pesisir
Selatan secara administrasi terdiri dari 12 (dua belas) pekon yaitu sebagai
berikut:
a.
Pekon Tulung Bamban
b.
Pekon NR. Tenumbang
c.
Pekon Suka rame
d.
Pekon Pelita Jaya
e.
Pekon Sumur Jaya
f.
Pekon Pagar Dalam
g.
Pekon Tanjung Jati
h.
Pekon Tanjung Setia
i.
Pekon Biha
j.
Pekon Ulok Manik
k.
Pekon Pakunegara
l.
Pekon Way jambu
m.
Pekon Bangun Negara
n.
Pekon Tanjung Raya
o.
Pekon Marang
Dari setiap pekon terdiri
dari:
a.
Satu orang peratin
b.
Satu orang Sekdes/juru
tulis
c.
Tiga orang kepala urusan
(kaur)
d.
Tiga orang pemangku
e.
Satu orang Ketua Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dengan anggotanya
f.
Satu orang Ketua Lembaga
Himpun Pemekonan (LHP) beserta anggotanya
g.
Satu orang pembantu Petugas
Pencatat Nikah (PPN) sebagai Koordinator keagamaan
h.
Satu orang Ketua Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan anggotanya
Satu orang Ketua Karang
Taruna dengan anggotanya sebagai organisasi kepemudaan
A. Demografis dan Sosial
Budaya
Demografis
Penduduk Kecamatan
Pesisir Selatan berjumlah 23.494 Jiwa yang terdiri dari 12.062 laki-laki dan
11.432 perempuan yang menyebar di 15 pekon secara merata antara satu pekon
dengan pekon lainnya dikarenakan pemukiman penduduk di Kecamatan Pesisir
Selatan sebagian besar sangat rapat dan Padat. Kecamatan Pesisir Selatan
merupakan salah satu kecamatan yang paling luas dan mempunyai jumlah penduduk
yang banyak, kecamatan ini merupakan kecamatan yang paling tua dan merupakan
kecamatan induk dari Kecamatan Ngambur.
Jumlah
Penduduk per Pekon
Kecamatan Pesisir Selatan Tahun 2015
No
|
Pekon
|
Jumlah Penduduk
|
1
|
Tulung Bamban
|
773
|
2
|
NR. Tenumbang
|
1.096
|
3
|
Suka Rame
|
715
|
4
|
Pelita Jaya
|
911
|
5
|
Sumur Jaya
|
1.198
|
6
|
Pagar Dalam
|
616
|
7
|
Tanjung Jati
|
416
|
8
|
Tanjung Setia
|
1.542
|
9
|
Biha
|
3.517
|
10
|
Ulok Manik
|
1.043
|
11
|
Paku Negara
|
1.791
|
12
|
Way Jambu
|
1.441
|
13
|
Bangun Negara
|
1.515
|
14
|
Tanjung Raya
|
1.007
|
15
|
Marang
|
6.060
|
JUMLAH
|
23.494
|
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat dan Kecamatan
Pesisir Selatan 2015
Pekon Marang merupakan
pekon dengan jumlah penduduk yang paling banyak, yaitu 6.060 jiwa dan Pekon
Biha (ibukota Kecamatan Pesisir Selatan) mempunyai jumlah penduduk terbanyak
kedua, yaitu 3.517 jiwa, hampir seluruh wilayah pekon yang ada di Kecamatan
Pesisir Selatan mempunyai kepadatan penduduk yang hampir merata pada setiap
pekon.
Sosial Budaya
Penduduk Kecamatan
Pesisir Selatan mayoritas merupakan Suku Lampung, selain terdapat juga Suku
Sunda, Jawa, Bali, Semendo dan Padang yang merupakan pendatang dan membentuk
suatu kelompok masyarakat tersendiri. Kelompok masyarakat dari suku tertentu
ini dapat terlihat seperti di Pekon Marang yang mayoritasnya adalah masyarakat
pendatang dari Suku Bali. Dalam pergaulan sehari-hari, ,masyarakat masih kental
menganut adat istiadat dan kebiasaan yang dianutnya.
Pendidikan
Tingkat pendidikan
penduduk di Kecamatan Pesisir Selatan sangat bervariasi, sebagian besar
penduduk tamatan Sekolah Dasar (SD) 34,49%, kemudian lulusan Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) 19,57%, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 16,48% dan
sebagian kecil perpendidikan DI/DII/Sederajat 0,72% DIII/Sederajat 0,43%,
Strata I (S1) 0,82%, Strata II (S2) 0,06%, Strata III (S3) 0,06% serta masih ada juga yang tidak lulus SD
15,16%, belum bersekolah 12,45%
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kecamatan Pesisir Selatan Tahun 2015
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah Penduduk
|
Porsentase
|
1
|
SD
|
8.103
|
34,49
|
2
|
SLTP
|
4.597
|
19,57
|
3
|
SLTA
|
3.872
|
16,48
|
4
|
DI/D2 Sederajat
|
169
|
0,72
|
5
|
D3/Sederajat
|
100
|
0,43
|
6
|
Starata I ( S1)/DIV
|
192
|
0,82
|
7
|
Strata II
|
14
|
0,06
|
8
|
Strata III
|
13
|
0,06
|
9
|
Tidak lulus
SD
|
3561
|
15,16
|
10
|
Belum bersekolah
|
2.925
|
12,45
|
Jumlah
|
23.494
|
100
|
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat dan
Kecamatan Pesisir Selatan 2015
Kesehatan
Kesehatan adalah
merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan pemerintah daerah kepada
masyarakat. Dengan keadaan jiwa dan badan yang sehat semua kegiatan kehidupan
akan berjalan dengan baik. Melalui sarana dan prasarana kesehatanlah pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat dilakukan. Sarana dan prasarana kesehatan itu
antara lain puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes dan posyandu. Kecamatan
Pesisir Selatan yang memiliki jangkauan wilayah yang luas dan jumlah penduduk
yang banyak pada saat ini memiliki 1 (satu) unit Puskesmas Induk, 3 (tiga)
Puskesmas Pembantu dan 3 (tiga) Poskesdes.
Peribadatan
Penduduk Kecamatan
Pesisir Selatan mayoritas adalah pemeluk Agama Islam (98,05%), sehingga jumlah
Masjid di kecamatan ini cukup banyak dan merata di setiap pekon. Sementara itu
Suku Bali yang mayoritas agamanya beragama Hindu (1,49%) banyak membangun Pura
di sekitar lokasi tempat tinggal mereka.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
Kecamatan Pesisir Selatan Tahun 2015
No
|
Nama Agama
|
Jumlah Penduduk
|
Porsentase
|
1
|
Islam
|
23.034
|
98,05
|
2
|
Protestan
|
97
|
0,42
|
3
|
Katholik
|
-
|
-
|
4
|
Budha
|
4
|
0,02
|
5
|
Hindu
|
350
|
1,49
|
Jumlah
|
23.494
|
100
|
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat 2015
Perekonomian
Kondisi perekonomian
penduduk Kecamatan Pesisir Selatan hampir sama dengan kecamatan-kecamatan
lainnya, masih dalam taraf untuk berkembang. Sehingga masih dibutuhkan usaha
dari semua pihak untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Di Kecamatan
Pesisir Selatan terdapat 10.625 jiwa usia angkatan kerja yang berumur 15 tahun
keatas. Sektor pertanian, total jumlah pemilik tanah petani penggarap mencapai
7.157 jiwa, sektor pengusaha kecil dan menengah 255 jiwa, sektor pengerajin 89
jiwa, sektor buruh perkebunan, pertanian dan nelayan 1.903 jiwa, sektor
pedagang 290 jiwa, Pegawai Negeri Sipil 192 jiwa,
TNI POLRI 32 jiwa
sisanya merupakan angkatan sektor lain seperti: pertukangan, jasa angkut, buruh
industri, pensiunan TNI/Polri dan masih ada yang belum memiliki pekerjaan.
Dari data di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa penduduk Kecamatan Pesisir Selatan memang sebagian
besar masih bersifat agraris artinya sebagian besar masyarakatnya mata
pencahariannya adalah bertani dan berkebun. Akan tetapi masih banyak juga
sektor lain yang mampu dijadikan topangan kehidupan dan mata pencaharian
masyarakat. Adapun hasil utama dari pertanian adalah padi, yang mana hingga
saat ini Kecamatan Pesisir Selatan adalah salah satu kecamatan yang merupakan
lumbung padi Kabupaten Pesisir Barat, sedangkan hasil perkebunannya adalah:
damar, kopi, lada, cengkeh, karet, cokelat, tangkil, jengkol, petai, pisang,
kelapa dll. Kemudian hasil peternakan, seperti: sapi, kerbau, kambing, ayam dan
hasil buah-buahan seperti: jambu, sawo, duren, duku, manggis dll.
Selain Padi, Kecamatan
Pesisir Selatan merupakan salah satu penghasil kelapa sawit, kelapa dalam,
jagung, kopi dan lada di Kabupaten Pesisir Barat dan menjadi komoditi unggulan
masyarakat sekitar. Di kecamatan ini juga memiliki area perkebunan kelapa sawit
yang sangat luas dan sangat produktif. Saat ini lahan perkebunan kelapa sawit mayoritas
masih dimiliki oleh PT. KCMU, namun demikian masyarakat umum juga tetap banyak
yang memiliki lahan perkebunan sendiri yang jumlah produksi apabila dijumlahkan
cukup signifikan. Selain kelapa sawit banyak pula terdapat perkebunan kelapa
dalam yang produktif yang merupakan warisan dari nenek moyang dan masih terus
dikembangkan hingga sekarang oleh masyarakat setempat.
Pariwisata
Potensi pariwisata di
Kecamatan Pesisir Selatan berkembang pesat dengan sendirinya (dikembangkan
secara mandiri oleh masyarakat) walaupun dimulai baru beberapa tahun kebelakang. Dengan didukung oleh kemajuan teknologi
terkini, masyarakat di sekitar lokasi wisata dapat mempromosikan lokasi wisata
di daerah mereka kepada masyarakat lokal maupun internasional. Adapun potensi
pariwisata di Kecamatan Pesisir Selatan yaitu: Kawasan Wisata Karang Ngimbur
yang merupakan tujuan peselancar lokal maupun asing, Kawasan Pantai Melasti di
Pekon Marang dan masih banyak lagi tempat tujuan wisata yang ada di sepanjang
pesisir pantai Kecamatan Pesisir Selatan yang kedepanya akan menjadi aset promosi
dan PAD untuk pemerintah Kabupaten Pesisir Barat.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.