PROFIL KECAMATAN PESISIR SELATAN

PROFIL
KECAMATAN PESISIR SELATAN

A.      Kondisi Wilayah

Umum
Kecamatan Pesisir Selatan merupakan kecamatan induk yang dibentuk pada saat bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Lampung Barat, dengan batas-batas:
·         Sebelah Utara           : Berbatasan dengan Kecamatan Krui Selatan
·         Sebelah Selatan        : Berbatasan dengan Kecamatan Ngambur
·         Sebelah Barat            : Berbatasan dengan Samudera Indonesia
·         Sebelah Timur           : Berbatasan dengan Kecamatan Suoh dan
  dan Kecamatan Batu Berak (Kabupaten Lampung Barat)

Wilayah Kecamatan Pesisir Selatan memiliki luas 409,17 km² atau 14,17% dari total luas Wilayah Kabupaten Pesisir Barat. Peruntukan wilayah Kecamatan Pesisir Selatan sebagian besar adalah dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan, sementara sisanya terbagi dalam berbagai peruntukan seperti: permukiman penduduk, pariwisata dan fasilitas umum dll. Gambaran peruntukan ini sekaligus menunjukkan karakteristik wilayah perpekonan di Kecamatan Pesisir Selatan masih didominasi oleh kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha sektor pertanian dan perkebunan.

Rata-rata jarak dari Kecamatan Pesisir Selatan ke ibukota kabupaten adalah ±27 km dan rata-rata jarak tempuh perjalanan dengan kendaraan bermotor ±60 menit. Sementara jarak antara ibukota kecamatan dengan pekon-pekon yang ada di wilayah Kecamatan Pesisir Selatan bervarisasi karena wilayah Kecamatan Pesisir selatan sangat luas, dimana jarak terjauh hanya sekitar 10 km. Sebagian besar masyarakat pekon yang ada di Kecamatan Pesisir Selatan sangat lancar dalam rangka koordinasi urusan pemerintah ke Kantor Kecamatan Pesisir Selatan dikarenakan sarana dan prasarana pendukung sangat sudah lancar dan mudah dijangkau serta fasilitas pendukung juga yang sudah memadai. Namun demikian,  ada beberapa pekon yang masih sangat sulit dalam hal sarana dan prasrana pendukung, karena jarak yang jauh dan kurangnya sarana yang memadai sehingga koordinasi antar kecamatan masih relatif sulit untuk dilakukan. Namun demikian, hal tersebut bukan menjadi hambatan dalam proses koordinasi pembangunan di Kecamatan Pesisir Selatan.

Sedangkan rata-rata jarak dari Kecamatan Pesisir Selatan ke ibukota provinsi adalah ±208 km dan rata-rata jarak tempuh perjalanan dengan kendaraan bermotor ±6 jam, jarak dan waktu tempuh ini relatif cukup jauh. Seperti diketahui bahwa Kabupaten Pesisir Barat adalah satu-satunya kabupaten di Provinsi Lampung yang jaraknya paling jauh dari Ibukota Provinsi Lampung, Bandar Lampung. Namun demikian, bukan berarti menjadi hambatan dalam rangka koordinasi penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini karena telah didukung oleh fasilitas jalan yang cukup baik dan kemajuan teknologi, diantaranya alat komunikasi hand phone seluler dan internet.

Geografi
Letak Kecamatan Pesisir Selatan pada koordinat: 05º 19’ 06” Lintang Selatan dan 104º 00’ 55” Bujur Timur.

Topografi
Secara Topografi Kecamatan Pesisir Selatan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian lahan ± 0-400 M dari permukaan laut dengan suhu rata-rata harian 28 - 40ºC.Iklim
Menurut Oldeman, Irsal L Darwis (1979), akibat pengaruh dari rantai pegunungan Bukit Barisan, maka Pesisir Barat memiliki 2 (dua) Zone iklim yaitu :
·         Zona A (Jumlah bulan basah >9 bulan) terdapat dibagian barat TNBBS termasuk Krui dan bintuhan;
·         Zona B (Jumlah bulan basah 7-9 bulan) terdapat di bagian timur TNBBS.

Dengan demikian iklim Kecamatan Pesisir Tengah berada pada Zona A. Berdasarkan curah hujan dari Lembaga Meteorologi dan Giofisika, curah hujan Kecamatan Pesisir Tengah berkisar antara 2000-2500 milimeter/tahun.

Pemerintahan
Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.

Susunan Organisasi Pemerintah Kecamatan Pesisir Selatan terdiri dari :
a.       Camat
b.      Sekretaris Kecamatan terdiri dari:
  • Sub Bagian Umum dan Keuangan;
  • Sub Bagian Perencanaan
c.       Seksi terdiri dari:
  • Seksi Pemerintahan;
  • Seksi Kesejahteraan Rakyat;
  • Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pekon/Kelurahan;
  • Seksi Ketentraman dan ketertiban;
d.      Kelompok Jabatan Fungsional
e.    Staf

Pemerintahan Kecamatan Pesisir Selatan sudah berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa fasilitas yang belum memadai, terutama dari aspek sarana dan prasarana. Aparatur di Kecamatan Pesisir Selatan sudah terpenuhi sehingga kegiatan pemerintahan sudah berjalan dengan baik.

Wilayah Kecamatan Pesisir Selatan secara administrasi terdiri dari 12 (dua belas) pekon yaitu sebagai berikut:
a.       Pekon Tulung Bamban
b.      Pekon NR. Tenumbang
c.       Pekon Suka rame
d.      Pekon Pelita Jaya
e.      Pekon Sumur Jaya
f.        Pekon Pagar Dalam
g.       Pekon Tanjung Jati
h.      Pekon Tanjung Setia
i.         Pekon Biha
j.        Pekon Ulok Manik
k.       Pekon Pakunegara
l.         Pekon Way jambu
m.    Pekon Bangun Negara
n.      Pekon Tanjung Raya
o.      Pekon Marang

Dari setiap pekon terdiri dari:
a.       Satu orang peratin
b.      Satu orang Sekdes/juru tulis
c.       Tiga orang kepala urusan (kaur)
d.      Tiga orang pemangku
e.      Satu orang Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dengan anggotanya
f.        Satu orang Ketua Lembaga Himpun Pemekonan (LHP) beserta anggotanya
g.       Satu orang pembantu Petugas Pencatat Nikah (PPN) sebagai Koordinator keagamaan
h.      Satu orang Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan anggotanya
Satu orang Ketua Karang Taruna dengan anggotanya sebagai organisasi kepemudaan

A.      Demografis dan Sosial Budaya

Demografis
Penduduk Kecamatan Pesisir Selatan berjumlah 23.494 Jiwa yang terdiri dari 12.062 laki-laki dan 11.432 perempuan yang menyebar di 15 pekon secara merata antara satu pekon dengan pekon lainnya dikarenakan pemukiman penduduk di Kecamatan Pesisir Selatan sebagian besar sangat rapat dan Padat. Kecamatan Pesisir Selatan merupakan salah satu kecamatan yang paling luas dan mempunyai jumlah penduduk yang banyak, kecamatan ini merupakan kecamatan yang paling tua dan merupakan kecamatan induk dari Kecamatan Ngambur.

Jumlah  Penduduk per Pekon
Kecamatan Pesisir Selatan Tahun 2015
No
Pekon
Jumlah Penduduk
1
Tulung Bamban
773
2
NR. Tenumbang
1.096
3
Suka Rame
715
4
Pelita Jaya
911
5
Sumur Jaya
1.198
6
Pagar Dalam
616
7
Tanjung Jati
416
8
Tanjung Setia
1.542
9
Biha
3.517
10
Ulok Manik
1.043
11
Paku Negara
1.791
12
Way Jambu
1.441
13
Bangun Negara
1.515
14
Tanjung Raya
1.007
15
Marang
6.060

JUMLAH
23.494
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat dan Kecamatan Pesisir Selatan 2015

Pekon Marang merupakan pekon dengan jumlah penduduk yang paling banyak, yaitu 6.060 jiwa dan Pekon Biha (ibukota Kecamatan Pesisir Selatan) mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua, yaitu 3.517 jiwa, hampir seluruh wilayah pekon yang ada di Kecamatan Pesisir Selatan mempunyai kepadatan penduduk yang hampir merata pada setiap pekon.

Sosial Budaya
Penduduk Kecamatan Pesisir Selatan mayoritas merupakan Suku Lampung, selain terdapat juga Suku Sunda, Jawa, Bali, Semendo dan Padang yang merupakan pendatang dan membentuk suatu kelompok masyarakat tersendiri. Kelompok masyarakat dari suku tertentu ini dapat terlihat seperti di Pekon Marang yang mayoritasnya adalah masyarakat pendatang dari Suku Bali. Dalam pergaulan sehari-hari, ,masyarakat masih kental menganut adat istiadat dan kebiasaan yang dianutnya.

Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Pesisir Selatan sangat bervariasi, sebagian besar penduduk tamatan Sekolah Dasar (SD) 34,49%, kemudian lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 19,57%, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 16,48% dan sebagian kecil perpendidikan DI/DII/Sederajat 0,72% DIII/Sederajat 0,43%, Strata I (S1) 0,82%, Strata II (S2) 0,06%, Strata III (S3) 0,06%  serta masih ada juga yang tidak lulus SD 15,16%, belum bersekolah 12,45%

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kecamatan Pesisir Selatan Tahun 2015
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
Porsentase
1
SD
8.103
34,49
2
SLTP
4.597
19,57
3
SLTA
3.872
16,48
4
DI/D2 Sederajat
169
0,72
5
D3/Sederajat
100
0,43
6
Starata I ( S1)/DIV
192
0,82
7
Strata II
14
0,06
8
Strata III
13
0,06
9
Tidak lulus  SD
3561
15,16
10
Belum bersekolah
2.925
12,45

Jumlah
23.494
100
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat dan Kecamatan Pesisir Selatan 2015

Kesehatan
Kesehatan adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat. Dengan keadaan jiwa dan badan yang sehat semua kegiatan kehidupan akan berjalan dengan baik. Melalui sarana dan prasarana kesehatanlah pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dilakukan. Sarana dan prasarana kesehatan itu antara lain puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes dan posyandu. Kecamatan Pesisir Selatan yang memiliki jangkauan wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang banyak pada saat ini memiliki 1 (satu) unit Puskesmas Induk, 3 (tiga) Puskesmas Pembantu dan 3 (tiga) Poskesdes.

Peribadatan
Penduduk Kecamatan Pesisir Selatan mayoritas adalah pemeluk Agama Islam (98,05%), sehingga jumlah Masjid di kecamatan ini cukup banyak dan merata di setiap pekon. Sementara itu Suku Bali yang mayoritas agamanya beragama Hindu (1,49%) banyak membangun Pura di sekitar lokasi tempat tinggal mereka.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
Kecamatan Pesisir Selatan  Tahun 2015
No
Nama  Agama
Jumlah Penduduk
Porsentase
1

Islam

23.034

98,05

2
Protestan

97

0,42

3
Katholik

-

-

4
Budha

4

0,02

5
Hindu
350
1,49

Jumlah
23.494
100
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat 2015

Perekonomian
Kondisi perekonomian penduduk Kecamatan Pesisir Selatan hampir sama dengan kecamatan-kecamatan lainnya, masih dalam taraf untuk berkembang. Sehingga masih dibutuhkan usaha dari semua pihak untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Di Kecamatan Pesisir Selatan terdapat 10.625 jiwa usia angkatan kerja yang berumur 15 tahun keatas. Sektor pertanian, total jumlah pemilik tanah petani penggarap mencapai 7.157 jiwa, sektor pengusaha kecil dan menengah 255 jiwa, sektor pengerajin 89 jiwa, sektor buruh perkebunan, pertanian dan nelayan 1.903 jiwa, sektor pedagang 290 jiwa, Pegawai Negeri Sipil 192 jiwa,

TNI POLRI 32 jiwa sisanya merupakan angkatan sektor lain seperti: pertukangan, jasa angkut, buruh industri, pensiunan TNI/Polri dan masih ada yang belum memiliki pekerjaan.

Dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penduduk Kecamatan Pesisir Selatan memang sebagian besar masih bersifat agraris artinya sebagian besar masyarakatnya mata pencahariannya adalah bertani dan berkebun. Akan tetapi masih banyak juga sektor lain yang mampu dijadikan topangan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat. Adapun hasil utama dari pertanian adalah padi, yang mana hingga saat ini Kecamatan Pesisir Selatan adalah salah satu kecamatan yang merupakan lumbung padi Kabupaten Pesisir Barat, sedangkan hasil perkebunannya adalah: damar, kopi, lada, cengkeh, karet, cokelat, tangkil, jengkol, petai, pisang, kelapa dll. Kemudian hasil peternakan, seperti: sapi, kerbau, kambing, ayam dan hasil buah-buahan seperti: jambu, sawo, duren, duku, manggis dll.

Selain Padi, Kecamatan Pesisir Selatan merupakan salah satu penghasil kelapa sawit, kelapa dalam, jagung, kopi dan lada di Kabupaten Pesisir Barat dan menjadi komoditi unggulan masyarakat sekitar. Di kecamatan ini juga memiliki area perkebunan kelapa sawit yang sangat luas dan sangat produktif. Saat ini lahan perkebunan kelapa sawit mayoritas masih dimiliki oleh PT. KCMU, namun demikian masyarakat umum juga tetap banyak yang memiliki lahan perkebunan sendiri yang jumlah produksi apabila dijumlahkan cukup signifikan. Selain kelapa sawit banyak pula terdapat perkebunan kelapa dalam yang produktif yang merupakan warisan dari nenek moyang dan masih terus dikembangkan hingga sekarang oleh masyarakat setempat.
 Berdasarkan data tersebut di atas, potensi perekonomian di Kecamatan Pesisir Selatan tergolong baik walaupun masih sangat terbuka untuk pengembangan di semua sektor perekonomian. Hampir sama dengan kecamatan lainnya, factor yang menjadi kendala untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Pesisir Selatan adalah masih rendahnya harga dan daya beli terhadap hasil pertanian dan perkebunan masyarakat serta masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung perekonomian. Peningkatan sarana dan prasarana pembangunan, seperti: jalan, jembatan, pasar, alat transportasi dan sarana prasarana umum lainnya masih dibutuhkan.

Pariwisata
Potensi pariwisata di Kecamatan Pesisir Selatan berkembang pesat dengan sendirinya (dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat) walaupun dimulai baru beberapa tahun kebelakang.  Dengan didukung oleh kemajuan teknologi terkini, masyarakat di sekitar lokasi wisata dapat mempromosikan lokasi wisata di daerah mereka kepada masyarakat lokal maupun internasional. Adapun potensi pariwisata di Kecamatan Pesisir Selatan yaitu: Kawasan Wisata Karang Ngimbur yang merupakan tujuan peselancar lokal maupun asing, Kawasan Pantai Melasti di Pekon Marang dan masih banyak lagi tempat tujuan wisata yang ada di sepanjang pesisir pantai Kecamatan Pesisir Selatan yang kedepanya akan menjadi aset promosi dan PAD untuk pemerintah Kabupaten Pesisir Barat.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.