A. Kondisi Wilayah
Umum
Kecamatan Krui Selatan
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 02 Tahun
2010 dan diundangkan pada tanggal 15 april 2010, dengan batas-batas:
·
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Pesisir
tengah
·
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pesisir
Selatan
·
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera
Indonesia
·
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Balik
Bukit
Wilayah Kecamatan Krui
Selatan memiliki luas 36,25km² atau 1,26% dari luas keseluruhan Wilayah
Kabupaten Pesisir Barat. Wilayah Kecamatan Krui Selatan terbentang di sepanjang
pantai laut samudera indonesia bagian selatan. Peruntukan wilayah Kecamatan
Krui Selatan sebagian besar adalah dipergunakan untuk lahan pertanian dan
perkebunan, sementara sisanya terbagi dalam berbagai peruntukan, seperti: permukiman
penduduk, pariwisata, fasilitas umum, dll. Gambaran peruntukan ini sekaligus
menunjukkan karakteristik wilayah perpekonan di Kecamatan Krui Selatan secara
umum didominasi oleh kegiatan perekonomian dalam usaha pertanian dan
perkebunan.
Rata-rata jarak dari
Kecamatan Krui Selatan ke Ibukota Kabupaten adalah ±5 km dan rata-rata jarak
tempuh perjalanan dengan kendaraan bermotor ±10 Menit. Sementara jarak antara ibukota
kecamatan dengan pekon-pekon yang ada relatif dekat, dimana jarak terjauh hanya
sekitar 1 km. Dengan kondisi seperti ini, meskipun belum didukung dengan ketersediaan
sarana dan prasarana yang memadai namun hubungan antara pemerintah pekon dengan
pemerintah kecamatan diharapkan mudah dilaksanakan, yang pada akhirnya dapat
mempermudah koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Geografi
Letak Kecamatan Krui
Selatan ada pada koordinat: 4º 47’ 16’ - 5º 56’ 42” Lintang Selatan dan 103º
35’ 8” - 104º 33’ 51” Bujur Timur.
Topografi
Secara topografi
Kecamatan Krui Selatan merupakan daerah dataran rendah ± 0 - 600 M dari
permukaan laut dengan suhu rata-rata 30ºC.
Menurut Oldeman, Irsal L
Darwis (1979), akibat pengaruh dari rantai pegunungan Bukit Barisan, maka
Pesisir Barat memiliki 2 (dua) Zone iklim yaitu :
·
Zona A (Jumlah bulan
basah >9 bulan) terdapat dibagian barat TNBBS termasuk Krui dan bintuhan;
·
Zona B (Jumlah bulan
basah 7-9 bulan) terdapat di bagian timur TNBBS.
Dengan demikian iklim
Kecamatan Pesisir Tengah berada pada Zona A. Berdasarkan curah hujan dari
Lembaga Meteorologi dan Giofisika, curah hujan Kecamatan Pesisir Tengah
berkisar antara 2000-2500 milimeter/tahun.
Pemerintahan
Kecamatan merupakan
perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang
mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.
Susunan Organisasi
Pemerintah Kecamatan Krui Selatan terdiri dari:
a.
Camat
b.
Sekretaris Kecamatan
terdiri dari:
Sub Bagian Umum dan Keuangan;- Sub Bagian Perencanaan
a.
Seksi terdiri dari:
- Seksi Pemerintahan;
- Seksi Kesejahteraan Rakyat;
- Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pekon/Kelurahan;
- Seksi Ketentraman dan ketertiban;
b.
Kelompok Jabatan Fungsional
c.
Staf
Wilayah Kecamatan Krui
Selatan secara administrasi terdiri dari 10 pekon, sebagai berikut:
a.
Pekon Balai Kencana
b.
Pekon Way Suluh
c.
Pekon Way Napal
d.
Pekon Padang Haluan
e.
Pekon Lintik
f.
Pekon Walur
g.
Pekon Pemerihan
h.
Pekon Mandiri Sejati
i.
Pekon Padang Raya dan
j.
Pekon Suka Jadi.
Dari setiap pekon
terdiri dari :
a.
Satu orang peratin
b.
Satu orang sekdes/juru
tulis
c.
Tiga orang kepala urusan
(kaur)
d.
Tiga orang pemangku
e.
Satu orang Ketua Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dengan anggotanya
f.
Satu orang Ketua Lembaga
Himpun Pemekonan (LHP) dengan anggotanya
g.
Satu orang pembantu
Petugas Pencatat Nikah (PPN) sebagai Koordinator keagamaan
h.
Satu orang ketua tim
penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan anggotanya
B. Demografis dan Sosial
Budaya
Demografis
Penduduk Kecamatan Krui
Selatan berjumlah 10.584 Jiwa yang terdiri dari 5.390 laki-laki dan 5.194 perempuan
yang menyebar di 10 pekon dengan penyebaran penduduk yang tidak merata antara
satu pekon dengan pekon lainnya dikarenakan pemukiman penduduk sebagian masih
berpencar-pencar dan membentuk kelompok-kelompok kecil yang disebut talang/umbul.
Jumlah Penduduk per Pekon
Kecamatan Krui Selatan Tahun 2015
No
|
Pekon
|
Jumlah Penduduk
|
1
|
Balai Kencana
|
1.827
|
2
|
Way Suluh
|
1.202
|
3
|
Way Napal
|
692
|
4
|
Padang Haluan
|
1.076
|
5
|
Lintik
|
977
|
6
|
Walur
|
911
|
7
|
Pemerihan
|
787
|
8
|
Mandiri Sejati
|
826
|
9
|
Padang Raya
|
1.277
|
10
|
Suka Jadi
|
1.009
|
Jumlah
|
10.584
|
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat dan
Kecamatan Krui Selatan 2015
Rata-rata jumlah
penduduk per kilometer persegi disebut dengan kepadatan penduduk. Hampir
seluruh wilayah pekon yang ada di Kecamatan Krui Selatan belumlah padat jika
dibandingkan dengan wilayah perkotaan, hal ini ditunjukkan oleh tabel di atas
dimana tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Krui Selatan adalah 292 jiwa/km². Pekon Balai Kencana
merupakan pekon yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi, sedangkan pekon
yang memiliki kepadatan penduduk terendah adalah Pekon Way Napal
Sosial Budaya
Penduduk Kecamatan Krui
Selatan mayoritas merupakan Suku Lampung. Demikian juga dengan adat istiadat
dan pergaulan sehari-hari masih kental menganut adat Lampung yang dipengaruhi
ajaran Agama Islam. Meskipun demikian pengaruh unsur-unsur animisme tetap masih
ada di dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan
Tingkat pendidikan
penduduk Kecamatan Krui Selatan bervariasi diantaranya tamatan SD/sederajat
25,06%, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yakni 21,57%, kemudian disusul
oleh lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 22,21% dan hanya sebagian
kecil berpendidikan D1/D2/Sederajat 0,78 %, D3/Sederajat 0,01 % dan Strata I (S1)
0,88 %. serta masih ada juga yang tidak lulus SD yaitu 12,47 %, belum
bersekolah 16,38%
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kecamatan Krui Selatan Tahun 2015
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah Penduduk
|
Porsentase
|
1
|
SD
|
2.652
|
25,06
|
2
|
SLTP
|
2.283
|
21,57
|
3
|
SLTA
|
2.350
|
22,21
|
4
|
DI/D2 Sederajat
|
82
|
0,78
|
5
|
D3/Sederajat
|
72
|
0,01
|
6
|
Starata I ( S1)/DIV
|
93
|
0,88
|
7
|
Strata II
|
0
|
0
|
8
|
Tidak lulus
SD
|
1.319
|
12,47
|
9
|
Belum bersekolah
|
1.733
|
16,38
|
Jumlah
|
10.584
|
100
|
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat dan
Kecamatan Krui Selatan 2015
Kesehatan
Kesehatan adalah
kebutuhan fital yang harus diberikan dan dijamin oleh pemerintah daerah kepada
masyarakat. Dengan jiwa dan badan yang sehat semua kegiatan kehidupan akan
berjalan dengan baik. Melalui sarana dan prasarana kesehatanlah pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat dilakukan. Sarana dan prasarana kesehatan itu
antara lain puskesmas, puskesmas pembantu dan poskesdes. Sementara hingga saat
ini, Kecamatan Krui Selatan hanya memiliki 1 (satu) unit Puskesmas Pembantu.
Peribadatan
Penduduk Kecamatan Krui
Selatan mayoritas Suku Lampung dan beragama Islam 99,89%. Dengan demikian tempat peribadatan yang ada di kecamatan ini
adalah Masjid.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
Kecamatan Krui Selatan Tahun 2015
No
|
Nama Agama
|
Jumlah Penduduk
|
Porsentase
|
1
|
Islam
|
10.572
|
99,89
|
2
|
Protestan
|
-
|
-
|
3
|
Katholik
|
12
|
0,12
|
4
|
Budha
|
-
|
-
|
5
|
Hindu
|
-
|
-
|
Jumlah
|
10.584
|
100
|
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat 2015
Perekonomian
Kondisi perekonomian
penduduk Kecamatan Krui Selatan masih dalam taraf berkembang, sehingga masih
banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkannya. Di Kecamatan Krui Selatan
sebanyak 4.639 orang merupakan usia angkatan kerja yang berumur 13 tahun sampai
dengan 56 tahun. Sektor pertanian dan perkebunan yang mencapai 3.899 orang, sektor
peternak 83 orang, nelayan 65 orang, pengerajin 15 orang, sektor buruh
perkebunan dan pertanian 1.900 orang, sektor perdagangan 67 orang, Pegawai
Negeri Sipil 94 orang, TNI POLRI 4 orang. Sedangkan sisanya masih belum bekerja.
Dari data di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa penduduk Kecamatan Krui Selatan bersifat agraris
artinya sebagian besar masyarakat Kecamatan Krui Selatan mata pencahariannya
adalah bertani dan berkebun. Adapun hasil dari pertanian adalah padi, sedangkan
hasil perkebunannya adalah: damar, kopi, lada, cengkeh, tangkil, jengkol,
petai, pisang, kelapa dll. Selain tanaman padi, Kecamatan Krui Selatan
merupakan salah satu penghasil damar mata kucing di Kabupaten Pesisir Barat dan
menjadi komoditi unggulan masyarakat sekitar karena karena memiliki area
perkebunan damar yang produktif yang merupakan warisan dari nenek moyang. Kemudian
hasil peternakan, seperti: sapi, kerbau, kambing, domba, ayam buras, sementara
itu hasil buah-buahan seperti: jambu, sawo, duren, duku, manggis dll.
Berdasarkan data
tersebut di atas potensi perekonomian di Kecamatan Krui Selatan masih terbuka
luas untuk dikembangkan dan terbuka untuk investasi. Namun yang menjadi kendala
pertumbuhan ekonomi tersebut adalah masih rendahnya dan tidak stabilnya harga
komoditas dan daya beli terhadap hasil pertanian dan perkebunan masyarakat
serta masih terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia dari semua sektor,
seperti: jalan, jembatan, pasar, alat transportasi dan sarana prasarana umum
lainnya.
Pariwisata
Kecamatan Krui Selatan
mempunyai potensi bidang pariwisata yang cukup bagus, yaitu pantai dan laut yang
membentang di sepanjang wilayah kecamatan. Suasana dan kondisi alam yang
membentang alami dengan gelombang air laut yang tinggi sangat menarik untuk dikembangkan
dan tentunya memiliki daya saing tersendiri. Pemerintah daerah tentunya akan
terus coba menggali potensi pariwisata ini, karena pemerintah menyadari bahwa
peluang investasi di sektor pariwisata sangat menarik untuk para investor lokal
maupun investor asing.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.