1. Luas Dan Batas Wilayah Administrasi
Wilayah Kabupaten
Pesisir Barat memilikiluas ± 2.907,23 Km2 atau 8,39% dari Luas Wilayah Provinsi Lampung terdiri dari 11 Kecamatan, 2 kelurahan dan 118
desa (pekon). Di bawah ini adalah luas wilayah menurut kecamatan di Kabupaten Pesisir
Barat:
No | Kecamatan | Desa/ Kelurahan | Luas (Km2) |
1 | Pesisir Selatan | 15 | 409.17 |
2 | Pesisir Tengah | 8 | 120.64 |
3 | Pesisir Utara | 12 | 84.27 |
4 | Karya Penggawa | 12 | 211.11 |
5 | Lemong | 13 | 454.97 |
6 | Bengkunat | 9 | 215.03 |
7 | Ngambur | 9 | 327.17 |
8 | Bengkunat Belimbing | 14 | 943.70 |
9 | Way Krui | 10 | 40.92 |
10 | Krui Selatan | 10 | 36.25 |
11 | Pulau Pisang | 6 | 64.00 |
Jumlah | 118 | 2.907,23 |
Secara
geografis wilayah Kabupaten Pesisir Barat
berbatasan langsung dengan:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kab. Kaur Selatan Prov. Bengkulu.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus
- Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
2.
Letak dan Kondisi Geografis
Gambar
2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Pesisir Barat
a.
Posisi Astronomis
Kabupaten Pesisir Barat memiliki letak Astronomis
5°21’52”-5°28’62 LS dan: 105°48’20”- 105°48’24” BT, dengan
demikian sama seperti daerah lainnya di Indonesia, Kabupaten Pesisir Barat merupakan daerah tropis. Kabupaten Pesisir Barat secara administratif terletak di
ujung bagian Barat Provinsi Lampung yang bagian barat wilayahnya merupakan
garis pantai Samudera Hindia dengan letak wilayah bagian Utara berbatasan
dengan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lampung Barat, wilayah
bagian Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus dan wilayah
bagian barat merupakan garis pantai Samudera Hindia. Kabupaten Pesisir Barat
Letak administratif ini menjadikan
b. Posisi Geostrategis
Kabupaten Pesisir Barat merupakan pintu gerbang Provinsi
Bengkulu yang dihubungkan dengan jalan Lintas Barat sumatera (Asean Road),Kabupaten Pesisir Barat
sebagai lalu lintas penghubung antara Provinsi Bengkulu – Kabupaten Pesisir
Barat–Kabupaten Lampung Barat – Kabupaten Tanggamus, sehingga dapat dikatakan
sebagai kabupaten yang mempunyai posisi strategis didukung dengan potensi wilayah
yang melimpah Kabupaten
Pesisir Barat dengan ibukota Krui adalah salah satu dari Lima belas
kabupaten/kota di wilayah Provinsi Lampung. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 (Lembaran Negara Nomor 231, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5364) tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung, tanggal 16 November 2012 dan diundangkan pada 17 November 2012
Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2012.
Kabupaten
Pesisir Barat merupakan daerah agraris yang ditunjukkan dengan mata pencaharian
utama
penduduknya disektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kabupaten Pesisir Barat memiliki garis
pantai 221,5 Km (Daratan dan garis pulau – pulau) dan garis pantai daratan 210
Km dengan jumlah penduduk sebesar ± 155.182 jiwa dengan mata pencaharian pokok
sebagian besar penduduknya sebagai petani dan nelayan.
Kabupaten Pesisir
Barat lebih dari 60% luas wilayahnya adalah kawasan hutan lebat yang merupakan
Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dengan luas ± 185.200 Ha,
Hutan Produksi Terbatas (HPT) ±H33.358 Ha dan Hutan Non Register ±9.692.1 Ha,
hal ini menunjukan Kabupaten Pesisir Barat mempunyai peranan penting sebagai
Daerah Tampung air (catchment area),
paru paru bagi provinsi lampung bahkan dunia, sebagai wilayah konservasi
ekosistem Hutan Tropis salah satunya adalah Harimau Sumatera.
3. Topografi
Kondisi topografi yang ada di Kabupaten Pesisir Barat
yang memanjang sehingga seluruh kecamatannya memiliki garis pantai. Umumnya
daratan di Kabupaten Pesisir Barat datar sampai berombak dengan kemiringan
bervariasi. Di bagian Barat Laut Kabupaten Pesisir Barat terdapat perbukitan,
dataran tinggi, hingga pegunungan dengan ketinggian 0 - >2000 mdpl yang
mencakup 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Lemong, Pesisir Utara dan Karya
Punggawa.
Kondisi di bagian tengah Kabupaten Pesisir Barat
memiliki perbukitan dan daratan rendah yang cukup luas 50% dari area wilayahnya
menjadi wilayah pemukiman penduduk dengan ketinggian 0 – 1250 mdpl yang
mencakup Kecamatan Way Krui, Pesisir Tengah, Krui Selatan, Pesisir Selatan,
Ngambur hingga Bengkunat. Kondisi di bagian tenggara Kabupaten Pesisir Barat
merupakan daratan rendah yang luas dengan ketinggian 0 – 750 mdpl mencakup
Kecamatan Bengkunat Belimbing.
Secara fisiografi wilayah pesisir pantai barat
termasuk kelompok:
a. Teras
marin yaitu teras marin berombak agak tertoreh dan teras marin bergelombang
agak tertoreh;
b. Alluvial adalah dataran banjir;
c. Marin adalah beting pantai, dataran lumpur pantai,
endapan marin; dan
d. Perbukitan yang merupakan perbukitan agak tertoreh
(Wiryawan dkk., 2002).
Batuan yang umum dijumpai di Kabupaten Pesisir
Barat adalah endapan gunung api, batu pasir neogen, granit batu gamping,
metamorf, tufa Lampung, dan alluvium. Formasi tufa masam dari debu gunung api
di sekitar Bukit Barisan. Sedangkan endapan gunung api menutupi sebagian besar
wilayah dan kadang-kadang dijumpai endapan emas dan perak serta mineral logam
lainnya sebagai mineral ikutan.
Berdasarkan peta geologi Provinsi Lampung skala
1 : 250.000 yang disusun oleh S. Gafoer, TC Amin, Andi Mangga (1989) dalam
Bakosurtanal (2004), Pesisir Barat terdiri dari batuan Vulkan Tua (Old Quarternary Young), Formasi Simpang
Aur, Formasi Ranau, Formasi Bal, dan Batuan Intrusive. Litologi yang dominan
adalah jenis vulkanik, seperti Andesit – Basaltik. Jenis batuan ini menyebar
hampir di semua kecamatan, kecuali di kecamatan Karya Penggawa yang mempunyai
jenis batuan gamping. Batuan sedimen (alluvium)
menyebar di sepanjang pantai Barat, yaitu di kaki lereng Bukit Barisan.
4. Hidrologi
Wilayah Pesisir Barat di bagian barat mempunyai sungai-sungai yang mengalir pendek dengan pola aliran dendritik yang menyebabkan daerah ini ditandai dengan jarangnya banjir sebab pada saat musim hujan datang bersamaan air tidak terkonsentrasi dan timing lagnya menjadi lambat. Delta marine ditandai dengan agregat kasar hasil endapan aluvial vulkanik, hal ini menyebabkan bila air besar muara sungai sering berpindah (meander). Sungai – sungai yang berukuran pendek dan mengalir di lereng terjal seperti ini sukar dikembangkan untuk irigasi, kecuali yang sudah mengalir di daerah delta pantai, umumnya mudah dikembangkan walaupun masih terkena pengaruh pasang surut laut.Pada bagian timur Pesisir Barat merupakan daerah tangkapan air (catchment area) sungai-sungai besar yang mengalir ke arah timur antara lain : Way Besai, Way Seputih dan sebagainya. Proses erosi yang sudah lanjut, besarnya material yang terangkut (sediment load) menyebabkan makin cepatnya daerah ini mengalami kemiskinan unsur hara tanah. Dengan berkurangnya flora penutup tanah dan sifat drainase tanah yang baik (terdiri dari lempung pesiran bergeluh) praktis daya simpan air daerah ini sangat kecil, ini menyebabkan fluktuasi aliran permukaan (run off) makin besar, sungai-sungai yang mengalir ke sebelah timur menjadi terganggu kestabilannya. Umumnya sungai-sungai yang mengalir ke sebelah barat masih stabil karena didukung oleh banyaknya flora penutup tanah dan belum terganggunya air tanah dangkal sebagai sumber mata air.Untuk mengetahui Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalir di wilayah Kabupaten Pesisir Barat dapat dilihat pada tabel berikut ini;
Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Pesisir
No
|
Nama DAS
|
Panjang (km)
|
1
|
W. Bambang
|
26.56
|
2
|
W. Ngamburpangkalan
|
15.59
|
3
|
W. Tembutih
|
21.74
|
4
|
W. Tenumbang
|
27.39
|
5
|
W. Belambang
|
19.51
|
6
|
W. Biha
|
19.46
|
7
|
W. Menangakiri
|
25.93
|
8
|
W. Pemerihan
|
22.84
|
9
|
W. Pintau
|
17.90
|
Sumber: Dinas PU Pengairan Prop.
Lampung Tahun 2014
Kabupaten Pesisir Barat mempunyai banyak
sekali sungai-sungai yang mengalir di dalamnya, sehingga DAS nya pun banyak,
antara lain adalah sebagai berikut:
DAS yang
terdapat di Kecamatan Lemong, antara lain:
1.
DAS Selayan;
2.
DAS
Mengkudu;
3.
DAS Halami;
4.
DAS Simpang
Balak;
5.
DAS Amaisano;
6.
DAS Atau;
7.
DAS Walur.
DAS yang terdapat di Kecamatan Pesisir Utara,
antara lain:
1.
DAS Tanjung
Alur;
2.
DAS Bayuk;
3.
DAS Balam;
4.
DAS Batu
Lawang;
5.
DAS Nata;
6.
DAS Gedau.
DAS yang terdapat di Kecamatan Karya
Penggawa, antara lain:
1.
DAS Kebuduk;
2.
DAS Kebuduk
Tunggal;
3.
DAS Karwi;
4.
DAS Nukak;
5.
DAS La Ay;
6.
DAS Hanuan.
DAS yang terdapat di Kecamatan Way Krui,
antara lain:
1.
DAS Way
Krui;
2.
DAS
Toulunik.
DAS yang terdapat di Kecamatan Pesisir
Tengah, antara lain:
1.
DAS Mahnai;
2.
DAS Pagar
Alam.
DAS yang terdapat di Kecamatan Pesisir Selatan,
antara lain:
1.
DAS Tanjung
Jati;
2.
DAS Biha;
3.
DAS Marang.
DAS yang
terdapat di Kecamatan Ngambur, antara lain:
1.
DAS Ngambur
Bunak;
2.
DAS Temuli;
3.
DAS Sumber
Agung;
DAS yang tedapat di Kecamatan Bengkunat,
antara lain:
1.
DAS Ngaras;
2.
DAS Ngambur;
3.
DAS Surabalak;
4.
DAS Titan;
5.
DAS Titan
Kanan;
6.
DAS Bambang;
7.
DAS
Ceringin;
8.
DAS Heni.
DAS yang terdapat di Kecamatan Bengkunat
Belimbing, antara lain:
1.
DAS
Pemerihan;
2.
DAS Cangup;
3.
DAS Babuta;
4.
DAS
Napaliut;
5.
DAS
Manangkiri;
6.
DAS Betung;
7.
DAS Nipah;
8.
DAS Paya;
9.
DAS Panagon
Hilir;
10.
DAS Pariago;
11.
DAS Kawat
Kiri;
12.
DAS Kawat
Kecil;
13.
DAS Haru;
14.
DAS
Belimbing;
15.
DAS Sleman;
16.
DAS Balak;
17.
DAS
Kejadian;
18.
DAS
Tirompedaka;
19.
DAS Asahan;
20.
DAS Cangi;
21.
DAS Kaur
Gading;
22.
DAS
Muaratanco;
23.
DAS
Belambang;
24.
DAS Tampang.
Tabel 2.2 menunjukkan daerah aliran sungan di wilayah
Kabupaten Pesisir Barat. Daerah aliran sungai terpanjang adalah daerah aliran
sungan Way Tenubang dengan panjang 27.74 Km disusul Way Bambang dengan panjang
26,56. Sedangkan daerah aliran sungai terpendek adalah Way Ngamburpangkalan
dengan panjang 15,59 Km.
5.
Klimatologi
Kondisi Iklim Kabupaten Pesisir Barat dipengaruhi oleh
keadaan alamnya yangdilewati oleh jalur pegunungan bukit barisan dan keberadaan
Samudera Hindia disebelah barat.Menurut Oldeman dan Las Davis (1970), Kabupaten
Pesisir Barat memiliki dua tipe iklim, yakni:
1. Tipe
iklim ZonaA, yang memiliki > 9bulan basah yang mengalami musim penghujan
(tingkat kelembaban pada bulan tersebut tinggi), zona ini terdapat di bagian
barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) termasuk di dalamnya wilayah
Krui (Kabupaten Pesisir Barat) dan Bintuhan (Kabupaten Kaur).
2. Tipe
iklim ZonaBL, dengan jumlah bulan basah 7-9 bulan, yang terdapat dibagian Timur
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.Secara umum curah hujan di daerah ini
berkisar antara 2500-3000 mm/tahun yang masuk dalam kategori sedang. Tingkat
kelembaban berkisar antara 50-80%, yang dikendalikan oleh regim sirhu dari panas (isohypothermic)
pada dataran pantai di bagian barat sampai dingin (iosthermic) diwilayah perbukitan.
Secara umum
Kabupaten Pesisir Barat beriklim tropis humid dengan cuaca laut lembab yang
bertiup dari Samudera Indonesia dengan 2 (dua) cuaca/musim setiap tahunnya.
Pada bulan November sampai dengan bulan Maret cuaca bertiup dari arah barat dan
barat laut, bulan Juli sampai dengan Agustus cuaca bertiup dari arah timur dan
tenggara dengan kecepatan cuaca rata-rata 70 km/hari. Temperatur udara maksimum
33°C dan indikator minimum 22°C. Rata-rata kelembaban udara sekitar 80-88
persen, akan semakin tinggi pada daerah yang lebih rendah.
6.
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Pesisir Barat sebelum menjadi daerah
otonom terbagi atas sawah, bukan sawah dan non pertanian dengan luas,
15.558 ha sawah, 118.732 bukan sawah dan 2595.1 non pertanian. Rincian informasinya disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.3.
Guna Lahan Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2011
No
|
Kecamatan
|
Sawah
|
Bukan
Sawah
|
Non
Pertanian
|
Jumlah
|
1
|
Lemong
|
512,00
|
44.987,00
|
0,00
|
45.499,00
|
2
|
Pesisir Utara
|
26,00
|
48,00
|
0,00
|
74,00
|
3
|
Karya Penggawa
|
7.475,00
|
3.791,00
|
0,00
|
11.033,00
|
4
|
Way Krui
|
374,00
|
4.108,50
|
0,00
|
4.482,50
|
5
|
Pesisir Tengah
|
292,00
|
3.609,00
|
0,00
|
3.901,00
|
6
|
Krui Selatan
|
357,00
|
3.268,00
|
0,00
|
3.625,00
|
7
|
Pesisir Selatan
|
2.509,00
|
653,00
|
0,00
|
40.917,00
|
8
|
Ngambur
|
2.670,00
|
18.789,50
|
2.595,10
|
24054,
6
|
9
|
Bengkunat
|
657,00
|
4.803,00
|
0,00
|
5.460,00
|
10
|
Bengkunat Belimbing
|
3.382,00
|
57.621,00
|
0,00
|
61.003,00
|
11
|
Pulau Pisang
|
*
|
*
|
*
|
*
|
|
Total
|
15.558
|
118.732
|
2.595,1
|
171.438
|
Sumber:Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Pesisir Barat 2015
*) Data Masih Bergabung Dengan Kecamatan Induk
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.